Pengertian DBD Menurut WHO 2020: Menyingkap Fakta Terkini

Sobat, dalam artikel ini saya akan memberikan informasi terkini tentang pengertian DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) menurut WHO (World Health Organization) tahun 2020. Sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan seputar DBD menurut WHO, saya berharap artikel ini akan memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca.

Apa Itu DBD?

DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini ditemukan di berbagai negara di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Virus dengue dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat, yang dapat mengancam jiwa.

Tanda-tanda dan gejala DBD meliputi demam tinggi, rasa sakit di belakang mata, sakit di seluruh tubuh, mual, muntah, ruam, dan perdarahan. Jika tidak segera ditangani, DBD dapat menjadi parah dan menyebabkan komplikasi yang serius, seperti syok dan kerusakan organ.

Penangkalan dan Pencegahan DBD

WHO telah menetapkan beberapa langkah penting untuk mencegah penyebaran DBD:

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Mengurangi populasi nyamuk Aedes adalah langkah kunci dalam pencegahan DBD. Sobat bisa mengosongkan wadah air yang tidak terpakai, seperti ban bekas, gelas plastik, atau bak mandi yang tidak terpakai. Pastikan juga untuk membersihkan dan mengganti air di tempat-tempat seperti vas bunga atau tempat penampungan air secara teratur.

Sobat juga perlu mengatur ulang atau memperbaiki benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, seperti genteng yang rusak atau keran air yang bocor. Selain itu, menggunakan kelambu dan kawat kasa di jendela serta pintu juga dapat membantu mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.

Dalam hal ini, penting untuk memahami bahwa pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan tidak hanya di rumah sendiri, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat secara luas untuk merawat lingkungannya dari nyamuk Aedes.

Penggunaan Repelen dan Pakaian Pelindung

Sobat dapat menggunakan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau IR3535. Oleskan repelen pada kulit yang terbuka dan pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Selain itu, mengenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang, terutama saat berada di luar pada waktu nyamuk aktif, juga dapat membantu melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Vaksinasi Dengue

Vaksin Dengue sudah tersedia dan disetujui untuk digunakan di beberapa daerah endemis. Vaksin ini hanya diberikan kepada mereka yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh virus dengue untuk mencegah terjadinya efek samping yang serius. Vaksinasi ini sama sekali tidak dapat digunakan untuk melindungi diri dari infeksi DBD pertama kalinya.

Fakta-Fakta Menarik Mengenai DBD Menurut WHO

Fakta Keterangan
DBD adalah penyakit yang paling banyak ditularkan oleh nyamuk di dunia Salah satu alasan utama mengapa DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat global adalah karena prevalensinya yang tinggi di berbagai negara.
Lebih dari 70% kematian akibat DBD terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun Para anak-anak di bawah usia 5 tahun termasuk dalam kelompok rentan yang paling terkena dampak dalam hal keparahan dan komplikasi yang disebabkan oleh DBD.
Prevalensi DBD meningkat di seluruh dunia DBD kini menjadi endemik di lebih dari 100 negara, dan insiden kasus DBD terus meningkat di berbagai belahan dunia.

Pertanyaan Umum

Apa yang dimaksud dengan DBD?

DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam. Jika tidak ditangani secara serius, DBD dapat menyebabkan kerusakan organ dan kematian.

Bagaimana DBD ditularkan?

DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi oleh virus dengue. Nyamuk ini biasanya menggigit selama siang hari dan hidup di sekitar manusia.

Apakah DBD dapat menyebar dari orang ke orang?

Tidak, DBD tidak dapat menyebar secara langsung dari orang ke orang. Infeksi hanya dapat terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi oleh virus dengue.

Apa saja tanda dan gejala DBD?

Tanda dan gejala DBD meliputi demam tinggi, rasa sakit di belakang mata, sakit di seluruh tubuh, mual, muntah, ruam, dan perdarahan seperti mimisan atau perdarahan gusi.

Apakah ada pengobatan untuk DBD?

Saat ini belum ada pengobatan khusus untuk DBD. Pada kasus ringan, perawatan dilakukan di rumah dengan konsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol. Pada kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan perawatan di rumah sakit dengan pemberian cairan melalui infus.

Apakah ada vaksin untuk DBD?

Ya, saat ini terdapat vaksin Dengue yang sudah disetujui untuk digunakan di beberapa daerah endemis. Vaksin ini hanya diberikan kepada mereka yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh virus dengue untuk mencegah terjadinya efek samping yang serius. Vaksinasi ini sama sekali tidak dapat digunakan untuk melindungi diri dari infeksi DBD pertama kalinya.

Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah DBD?

Untuk mencegah DBD, Sobat dapat mengosongkan dan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, gunakan repelen nyamuk, kenakan pakaian yang melindungi tubuh, dan perbaiki kerusakan yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Menghilangkan genangan air yang mungkin di sekitar rumah juga sangat penting.

Apakah DBD dapat disembuhkan?

Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Namun, dengan perawatan yang tepat, sebagian besar orang dengan DBD ringan dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 2-7 hari. Penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat, terutama jika gejala semakin parah atau ada tanda-tanda komplikasi.

Siapa yang berisiko terkena DBD?

Semua orang yang tinggal atau bepergian ke daerah dengan risiko DBD berpotensi terinfeksi. Namun, anak-anak di bawah usia 5 tahun, wanita hamil, dan orang yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi DBD berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan bentuk parah penyakit ini.

Haruskah saya mencari perawatan medis jika mencurigai DBD?

Ya, jika Anda mencurigai Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami DBD, sangat penting untuk mencari perawatan medis yang tepat. Meskipun belum ada pengobatan spesifik untuk DBD, pemeriksaan dan perawatan medis yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan.

Bagaimana saya bisa menghapus sarang nyamuk di sekitar rumah?

Untuk menghapus sarang nyamuk di sekitar rumah, Sobat dapat mengosongkan wadah bekas yang berpotensi menampung air. Pastikan juga untuk membersihkan dan mengganti air di vas bunga, kol, atau wadah lain secara teratur. Perbaiki genteng yang rusak dan tutup saluran air yang bocor. Menggunakan kelambu pada tempat tidur dan menginstal kawat kasa di jendela dan pintu juga membantu mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah Anda.

Apakah ada langkah-langkah pencegahan khusus jika saya sedang hamil?

Ibu hamil perlu mengambil langkah-langkah ekstra untuk melindungi diri mereka dari gigitan nyamuk karena mereka berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat DBD. Menggunakan repelen nyamuk yang aman untuk ibu hamil dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh adalah langkah-langkah penting yang dapat diambil.

Bisakah DBD sembuh dengan sendirinya?

Pada kebanyakan kasus, DBD ringan akan sembuh dengan sendirinya dengan mempertahankan hidrasi yang baik dan istirahat yang cukup. Namun, penting untuk tetap mengawasi gejala dan mencari perawatan medis jika kondisi semakin memburuk atau ada tanda-tanda komplikasi.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Sobat telah mempelajari berbagai hal tentang pengertian DBD menurut WHO tahun 2020. DBD adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, dan dapat menyebabkan gejala yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Preventif dan pencegahan merupakan kunci dalam mengendalikan penyebaran DBD, melalui penggunaan repelen dan pakaian pelindung, serta pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, pemberian vaksin Dengue juga dapat membantu mencegah penyakit ini. Penting untuk memahami tanda-tanda dan gejala DBD, serta mencari perawatan medis yang tepat jika mencurigai terinfeksi. Jaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang topik kesehatan lainnya, silakan baca artikel-artikel berikut:

Artikel 1
Artikel 2
Artikel 3